Description
Buku ini lahir sebagai upaya untuk memahami kembali peran para kiai dalam merawat harmoni sosial dan menjaga bangunan keagamaan masyarakat. Di tengah meningkatnya kompleksitas sosial dan dinamika keberagamaan, figur kiai tidak hanya berfungsi sebagai pendidik atau pengajar agama, tetapi juga sebagai penuntun moral, juru damai, serta penjaga keseimbangan sosial.
Muhammad Sya’roni Ahmadi, salah satu ulama kharismatik dari Kudus, adalah contoh nyata betapa peran tersebut dapat dijalankan dengan keilmuan yang mendalam, keteladanan yang luhur, serta wejangan yang sejuk. Melalui pengajian-pengajian, ceramah, dan tafsir lisannya, beliau berhasil merangkai narasi keislaman yang inklusif, toleran, dan jauh dari sikap ekstrem. Sikap moderat yang beliau tunjukkan tidak hanya terekam dalam materi dakwah, tetapi juga dalam praktik sosial yang mampu menyatukan berbagai kelompok umat Islam maupun lintas agama.
Buku ini berusaha membaca kiprah beliau dalam perspektif manajemen konflik keagamaan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis terhadap praktik dakwah beliau, penulis berupaya memotret cara-cara KH Sya’roni merawat kerukunan, menjembatani perbedaan, serta menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan gaya yang teduh dan mudah diterima oleh semua lapisan masyarakat. Harapannya, buku ini dapat memberikan kontribusi bagi dunia akademik, dunia pendidikan Islam, serta bagi para pembaca yang ingin memahami lebih jauh bagaimana manajemen konflik dapat tumbuh dari kesalehan sosial seorang ulama.
Reviews
There are no reviews yet.